Ketika anak menggunakan dan beradaptasi terhadap skema yang mereka buat, ada dua proses yang bertanggung jawab yaitu assimilation dan akomodasi.Serupa dengan aspek-aspek perkembangan yang lainnya, kemampuan kognitif anak juga mengalami perkembangan tahap demi tahap.Secara sederhana, pada buku karangan (Desmita, 2009) dijelaskan kemampuan kognitif dapat dipahami sebagai kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan pemecahan masalah.Dengan berkembangnya kemampuan kognitif ini akan memudahkan peserta didik menguasai pengetahuan umum yang lebih luas, sehingga anak mampu melanjutkan fungsinya dengan wajar dalam interaksinya dengan masyarakat dan lingkungan.
Sehingga dapat dipahami bahwa perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan dengan pengetahuan, yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya, sesuai buku karangan (Desmita, 2009). Menurut Mayers (1996), cognition refers to all the mental activities associated with thinking, and remembering. Pengertian yang hampir serupa dengan pengertian yang diberikan oleh Margaret W. Matlin (1994), yaitu: cognition, or mental activity, involves the acquisition, storage, retrieval, and use of knowledge. Dalam Dictionary of Psychology karya Drever, dijelaskan bahwa kognisi adalah istilah umum yang mencakup segenap mode pemahaman, yaitu persepsi, imajinasi, penangkapan makna, penilaian dan penalaran (Kuper Kuper, 2000). Pengertian ini pun hampir senada dengan pengertian pada Dictionary of Psychology karya Chaplin (2002), dijelaskan bahwa kognisi adalah konsep umum yang mencakup semua bentuk pengenalan, termasuk didalamnya mengamati, melihat, memperhatikan, memberikan, menyangka, membayangkan, memperkirakan, menduga, dan menilai. Secara tradisional, kognisi ini dipertentangkan dengan konasi (kemauan) dan dengan afeksi (perasaan). Sejumlah ahli psikologi juga menggunakan istilah thinking atau pikiran ini untuk menunjukkan pengertian yang sama dengan cognition, yang mencakup berbagai aktifitas mental, seperti: penalaran, pemecahan masalah, pembentukan konsep-konsep, dan lain-lain. Sehingga dalam hal ini, Myers (1996) menjelaskan bahwa, thinking, or cognition, is the mental activity associated with processing, understanding, and communicating informationthese mental activities, including the logical and sometimes illogical ways in which we create concepts, solve problems, make decisions, and from judgments. Atkinson, dkk, (1991) mengartikan berfikir sebagai kemampuan membayangkan dan menggambarkan benda atau peristiwa dalam ingatan dan bertindak berdasarkan penggambaran ini. Pemecahan masalah yang berdasarkan pikiran dibedakan dengan pemecahan masalah melalui manipulasi yang nyata. Perkembangan kognitif sebagian besar ditentukan oleh manipulasi dan interaksi aktif anak dengan lingkungan. Piaget meyakini bahwa pengalaman-pengalaman fisik dan manipulasi lingkungan penting bagi terjadinya perubahan perkembangan. Sementara itu bahwa interaksi sosial dengan teman sebaya, khususnya berargumentasi dan berdiskusi membantu memperjelas pemikiran yang pada akhirnya memuat pemikiran itu menjadi lebih logis (Nur, 1998), dalam posting (Anwar Holil, 2008). Desmita, 2009). Ide-ide dasar Teori Piaget dalam Perkembangan Kognitif. Beberapa konsep dan prinsip tentang sifat-sifat perkembangan kognitif anak menurut piaget, antara lain: 1. Menurut Piaget, anak itu tidak hanya mengobservasi dan mengingat semua yang mereka lihat dan mereka dengar secara pasif. Padahal secara natural mereka memiliki rasa ingin tahu tentang dunia mereka dan secara aktif berusaha mencari informasi untuk membantu pemahaman dan kesadarannya tentang realitas dunia yang mereka hadapi itu. Dalam memehami dunia mereka sacara aktif, anak menggunakan schema (skema) seperti yang disebutkan oleh Piaget, yaitu konsep-konsep atau kerangka yang ada dalam pikiran anak yang digunakan untuk mengorganisasikan dan menginterpretasikan informasi. Anak mengorganisasi apa yang mereka pelajari dari pengalamannya. Anak-anak itu tidak hanya mengumpulkan semua yang mereka pelajari dari fakta-fakta yang terpisah menjadi suatu kesatuan. Sebaliknya anak memberikan gambaran khusus untuk membangun suatu pandangan menyeluruh tentang dunia dan kehidupan sehari-hari. Anak menyesuaikan diri dengan lingkungan melalui proses asimilasi dan akomodasi.
0 Comments
Leave a Reply. |
Details
AuthorWrite something about yourself. No need to be fancy, just an overview. ArchivesCategories |